-->

CERPEN 3 (TITIK AWAL)

 CERPEN 3 ( TITIK AWAL)

karya : D nabil



    Perkenalkan aku kio aku adalah orang yang bisa di bilang cukup tertutup akan segala hal,sehingga bisa dibilang aku  tidak memiliki teman yang sangat dekat atau teman akrab,aku sekarang duduk di kelas 12 sma.anak anak sering menyebut ku sebagai manusia robot,sebab aku tidak akan berbicara dengan orang sebelum orang itu berbicara dengan ku.sebenarnya bukan aku sombong atau gimana tapi terkadang aku benci saja berbicara tentang hal-hal bodoh atau tidak penting.

    Rian adalah teman ku yang selalu penasaran dengan ku dia selalu berusaha untuk mengajak ku bersosialisasi dengan halayak ramai,bisa dibilang dia sesosok yang pantang menyerah atau memiliki misi agar aku menjadi manusia sosial bukan manusia pemograman robot,itu yang ada di pikiran ku.tapi merubah sebuah kayu menjadi besi itu mustahil,sebab untuk bersosialisasi itu bagi ku adalah hal yang sangat-sangat mustahil terlebih lagi aku merasa tidak nyaman atau tertekan walau pun aku tidak tahu mengapa itu bisa terjadi.

    Suatu hari aku diberi tugas untuk membuat laporan mewawancarai masyarakat di daerah ku yaitu dengan judul "pentingnya hubungan sosial bagi manusia".Ketika mendengar ini aku sih agak terkejut apalagi ini tugas individu bukan kelompok yang bisa dibilang aku harus mewawancarai orang-orang di halayak ramai dengan aku sendiri tanpa ada bantuan orang lain ,ini hal yang mustahil bagi aku,dan tugas ini di berikan waktu dua hari untuk diselesaikan.untuk aku ini adalah tugas tergila yang pernah ada di dalam hidup ku .

    keesokan harinya aku mencoba menghubungi rian dengan maksud untuk bersama-sama mengerjakan tugas ini.awal nya dia agak heran dengan perkataan aku tadi,bahkan dia berkata"gua lagi ngak deman kan yoo",yah gua dengan senyum simpul menjawab "kalau lu deman ngak mungkin gua ngajak lu kerja sama yann". rian menjawab "iya juga  ya yooo kalau gua demam ngak mungkin elu ngajak gua kerja kelompok".habis berbicara rian menghela napas dan menatap langit berselang berapa detik dia memukul wajah nya dengan keras dengan berkata "gua setuju,yokkk kita gassss".sebenarnya dia ada radar-radar nya sedikit dibilang gila bukan sih tapi dia terlalu over tindakan tapi kalau soal persahabatan dia sangat kuat dia rela berkorban untuk teman nya ,itu yang membuatnya bisa mudah dekat dengan orang baru dan memiliki banyak teman.itu juga mungkin membuat nya penasaran bagaimana bisa agar aku dan dia berteman.

    aku dan rian akhirnya pergi ke tempat umum awal nya sih aku agak-agak cemas gitu kayak orang tolol.berjalan menghadap ke bawah,pakai masker"masker wibu pula lagi tu",pakai jaket padahal lagi musim kemarau,bawak tas sekolah padahal cuma mewawancarai aja,pokok nya seperti bocil baru kenal cinta lah.

    awalnya rian mengajar kan aku untuk berbicara dengan orang itu bagaimana dengan cara dia yang mewawancarai orang dulu sehingga aku dapat melihat dia berbicara untuk mewawancarai orang lain.tiba lah saat nya aku untuk mewawancarai orang lain tapi ketika aku mau mewawancarai salah seorang ibu tiba-tiba anak nya menagis ketakutan dengan berteriak mengatakan"penculik,penculik mak".orang-orang sekitar otw auto fokus ke aku ,aku merasa dah lah mati aja lah aku hampir mau pingsan untung rian mengajak ku untuk pergi dari situ.

    Disitu rian menyuruh ku untuk membuka masker dan jaket aku,agar ketika mewawancarai orang.orang yang kita wawancarai itu tahu siapa kita.aku ikuti saja apa kata rian itu dan aku mencoba lagi untuk mewawancarai salah seorang bapak-bapak dengan mengikuti kata rian tadi aku dengan sedikit membukuk dan berkata "permisi pak boleh kah saya mewawancarai bapak sebentar" bapak itu menjawab"boleh saja".yahh aku langsung saja menanyakan apa saja topik tentang tugas ini,

    selesainya aku mewawancarai bapak itu aku baru mengerti penting nya belajar dari hal-hal yang kecil salah satu nya bersosial,selama ini yang ada dipikiran ku hanyalah berbicara itu adalah hal yang sangat bodoh dan tidak penting,namun itu semua salah 360 derajat malahan berbicaralah dan bersosialisasi lah hal yang paling penting dalam hidup ini dan bersosialisasi dengan orang pun bukan sekadar berbicara asal-asal gitu saja namun harus berdasarkan etika dan norma-norma yang ada dimasyarakat setempat.

    Aku bersyukur dengan ada nya  tugas ini sebab dari tugas inilah aku mengerti hal yang selama ini aku salah mengerti.dan terlebih lagi aku sadar bahwasanya ketika kita berada di dalam masalah besar di dalam hidup ini yang tidak mungkin bisa kita kerjakan atau selesaikan.sebenarnya di situlah kita menemukan jalan keluar dari masalah sebelumnya,jadi yang terpenting adalah lakukan saja sebab tidak ada di dunia ini kata tidak mungkin ketika melakukan nya dan berkerja keras untuk menyelesaikan nya.dan dari situ juga lah menjadi titik awal hidup kita menjadi sesosok manusia yang lebih baik.

1 Response to "CERPEN 3 (TITIK AWAL)"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel