-->

Gurindam Dua Belas (Karya Raja Ali Haji)

 Gurindam Dua Belas (Karya Raja Ali Haji)




    Gurindam dua belas adalah sebuah karya besar dari sosok sastrawan asal kepulauan Riau dan pahlawan nasional indonesia yaitu Raja Ali Haji.karya sastra ini berbahasa melayu kuno dengan memiliki ciri khas banyaknya kata-kata kiasan dan tasawuf.Gurindam dua belas ini terdiri dari dua belas pasal dan dapat dikategorikan sebagai "Syi'r Al-Irsyadi".atau puisi yang berisikan tentang nasehat atau petujuk hidup,antara lain tentang ibadah,kewajiban raja,tugas orang tua kepada anak,kewajiban anak kepada orang tua,budi pekerti,dan hidup bermasyarakat. 

    latar belakang terciptanya karya yang memiliki arti yang sangat besar ini adalah karena dilatarbelakangi oleh konfilk internal kerajaan dan tekanan penjajah yang ada pada kerajaan Riau-Lingga saat itu.Agar nilai-nilai keislaman itu tidak terkikis oleh konflik internal dan eksternal pada masyarakat melayu pada saat itu,Raja Ali Haji kemudian menujukkan rasa tanggung jawab beserta moral untuk memelihara dan mempertahankan eksistensi agama dan budaya islam dengan cara menulis karya yang memiliki peranan penting di masa sekarang yaitu Gurindam Dua Belas.

    Gurindam Dua Belas selesai ditulis di pulau penyegat pada 23 rajab 1263 Hijriah atau 1847 masehi pada usia 38 tahun.Berikut adalah isi dari 12 pasal dalam Gurindam Dua Belas:



Gurindam Dua Belas



pasal 1

barang siapa tiada memegang agama

sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama


barang siapa mengenal yang empat

maka yaitulahorang yang makrifat


barang siapa mengenal Allah

suruh dan tegahnya tiada ia menyalah


barang siapa mengenal diri

maka telah mengenal akan tuhan yang bahri


barang siapa mengenal dunia

tahulah ia barang yang terpadaya


barang siapa mengenal akhirat

tahulah ia dunia mudharat



pasal 2

barang siapa mengenal yang tersebut

tahulah ia makna takut


barang siapa meninggalkan sembahyang

seperti rumah tiada bertiang


barang siapa meninggalkan puasa

tidaklah mendapat dua termasa


barang siapa meninggalkan zakat

tiada hartanya beroleh berkat


barang siapa meninggalkan haji

tidaklah ia menyempurnakan janji



pasal 3

apabila terpelihara mata

sedikitlah cita-cita


apabila terpelihara kuping

khabar yang jahat tiadalah damping


apabila terpelihara lidah

niscaya dapat daripadanya faedah


bersungguh-sungguh engkau memliharakan tangan

daripada segala berat dan ringan


apabila perut terlalu penuh

keluarlah fi"il yang tiada senonoh


anggota tengah hendaklah ingat

disitullah banyak orang yang hilang semangat


hendaklah peliharakan kaki

daripada berjalan membawa rugi



pasal 4

hati itu kerajaan di dalam tubuh

jikalau zalim segala anggota pun rubuh


apabila dengki sudah bertanah

datang daripadanya beberapa anak panah


mengumpat dan memuji hendaklah pikir

di situlah banyak orang yang tergelincir


pekerjaan marah jangan dibela

nanti hilang akal di kepala


jika sedikit pun berbuat bohong

boleh diumpamakan mulutnya itu pekung


tanda orang yang amat celaka

aib dirinya tiada ia sangka


bakhil jangan diberi singgah

itulah perompak yang amat gagah


barang siapa yang sudah besar

janganlah kelakuannya membuat kasar


barang siapa perkataan kotor

mulutnya umpama ketor


dimana tahu salah diri

jika tiada orang lain yang berperi


pekerjaan takbur jangan direpih

sebelum mati didapat juga sepih


pasal 5

jika hendak mengenal orang berbangsa

lihat kepada budi dan bahasa


jika hendak mengenal orang berbahagia

sangat memeliharakan yang sia-sia


jika hendak mengenal orang mulia

lihatlah kepada kelakuan dia


jika hendak mengenal orang yang berilmu

bertanya dan belajar tiadalah jemu


jika hendak mengenal  orang yang berakal

di dalam dunia mengambil bekal


jika hendak mengenal orang yang baik perangai

lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai


pasal 6

cahari olehmu akan sahabat

yang boleh dijadikan obat


cahari olehmu akan guru

yang boleh tahukan tiap seteru


cahari olehmu akan isteri

yang boleh menyerah diri


cahari olehmu akan kawan

pilih segala orang yang setiawan


cahari olehmu akan abdi

yang ada baik sedikit budi


pasal 7

apabila banyak berkata-kata

disitulah jalan masuk dusta


apabila banyak berlebih-lebihan suka

itulah tanda hampirkan duka


apabila kita kurang siasat

itulah tanda pekerjaan hendak sesat


apabila anak tidak dilatih

jika besar bapaknya letih


apabila banyak mencacat orang

itulah tanda dirinya kurang


apabila orang banyak tidur

sia-sia sahajalah umur


apabila mendegar aka khabar

menerimanya itu hendaklah sabar


apabila mendengar akan aduan

membicarakannya itu hendaklah cemburuan


apabila perkataan yang amat kasar

lekaslah segala orang mengikut


apabila perkataan yang amat kasar

lekaslah orang sekalian gusar


apabila pekerjaan yang amat benar

tiada boleh orang berbuat honar


pasal 8

barang siapa khianat akan dirinya

apalagi kepada lainnya


kepada dirinya ia aniaya

orang itu jangan engkau percaya


lidah suka membenarkan dirinya

daripada yang lain dapat kesalahannya


daripada memuji diri hendaklah sabar

biar daripada orang datangnya khabar


orang yang suka menampakkan jasa

setengah daripada syirik mengaku kuasa


kejahatan diri sembunyikan

kebajikan diri  diamkan


keaiban orang jangan dibuka

keaiban diri hendaklah sangka



pasal 9

tahu pekerjaan tak baik tapi dikerjakan

bukannya manusia ia itulah syaitan


kejahatan seorang perempuan tua

itulah iblis punya penggawa


kepada segala hamba-hamba raja

di situlah syaitan tempatnya manja


kebanyakan orang yang muda-muda

disitulah syaitan tempat bergoda


perkumpulan laki-laki dengan perempuan

di situlah syaitan punya jamuan


adpun orang tua yang hemat

syaitan tak suka membuat sahabat


jika orang muda kuat berguru

dengan syaitan berseteru


pasal 10

dengan bapa jangan durhaka

supaya Allah tidak murka


dengan ibu hendaklah hormat

supaya badan dapat selamat


dengan anak janganlah lalai

supaya boleh naik ke tengah balai


dengan isteri dan gundik janganlah alpa

supaya kemaluan jangan menerpa


dengan kawan hendaklah adil

supaya tanganya jadi kapil


pasal 11

hendaklah berjasa

kepada yang sebangsa


hendaklah jadi kepala

buang perangai yang cela


hendak memegang amanat

buanglah khianat


hendak marah

dahulukan hujjah


hendak dimalui

jangan memalui


hendak ramai

murahkan perangai


pasal 12

raja mufakat dengan menteri

seperti kebun berpagar duri


betul hati kepada raja

tanda jadi sebarang kerja


hukum adil atas rakyat

tanda rakyat beroleh inayat


kasihkan orang yang berilmu

tanda rahmat atas dirimu


hormat akan orang yang pandai

tanda mengenal kasa dan cindai


ingatkan dirinya mati

itulah asal berbuat bakti


akhirat itu terlalu nyata

kepada hati yang tidak buta




    Isi dan makna yang terkandung di dalam gurindam ini sangat besar sebagai penasehat dalam kehidupan sekarang trelebih lagi adat norma dan nilai leluhur perlahan mulai menghilang dan lenyap dimakan masa.


penulis:bilbil


1 Response to "Gurindam Dua Belas (Karya Raja Ali Haji)"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel