-->

Mengenal Raja Ali Haji

 Mengenal Raja Ali Haji




A.)Biografi Raja Ali Haji


    Siapa yang tidak mengenal Raja Ali Haji yang merupakan tokoh penting dengan tercipta nya bahasa indonesia yang kita gunakan sekarang ini,Raja Ali Haji memiliki nama lengkap yaitu Raja al-Hajj ibni Raja Ahmad al-hajj ibni Raja Haji Fisabilillah bin opu Daeng celak alias Engku Haji Ali Ibni Engku Haji Ahmad dengan Encik Hamidah binti Panglima malik Selangor,di pulau penyegat kepulauan riau.Lahir pada 1808 M.Di pusat kesultanan Riau-Lingga  pulau penyegat.

    Diperkirakan bahwa ketika di kelang inilah Ahmad yaitu ayah nya Raja Ali Haji  dan Hamidah yaitu ibunda nya Raja Ali Haji menikah dalam usia 25 tahun.Hamidah adalah puteri  Panglima  perang Selangor dan hasil dari perkawinan ini lah lahir Raja Ali Haji . 

    Soal kelahiran Raja Ali Haji ini masih dalam perdebatan oleh berbagai para ahli sejarah,Dia dalam (Tuhfat al-Nafis) ,tidak terdapat  rekaman tentang tahun berapa ,dan dimana Raja Ali Haji ini dilahirkan. hanya saja ada disebutkan bahwa ketika beliau pergi ke mekah bersama ayahnya yaitu pada tahun 1829 ,ia baru berusia 19 tahun.ini berarti beliau dilahirkan antara tahun 1808 atau 1809.Menurut Virgina Matheson dan Barbara Watson andaya dalam pengantar mereka terhadap terjemahan The Precious Gift menyatakan bahwa Raja Ali Haji lahir di Selangor.Namun menurut penulis-penulis lain seperti U.U. Hamidy meyatakan bahwa Raja Ali Haji ini lahir di pulau penyegat Riau tahun 1808 atau 1809.

    Nama lengkap ayah dari Raji Ali Haji ini adalah Raja Ahmad Engku Haji Tua dan nama lengkap ibunda dari Raja Ali Haji ini adalah Encik Hamidah Binti Panglima Selangor.Raja ali haji memiliki 6 saudara yaitu :

1.) Raja Muhammad Said

2.) Raja Haji Daud 

3.) Raja Abdul Hamid

4.) Raja Usman 

5.) Raja Haji Umar 

6.) Raja Haji Abdullah


    Nama ayah Raja Ali Haji yang awal nya Raja Ahmad berubah setelah menunaikan Haji di Mekah menjadi bergelar Engku Haji Tua. Raja Ali Haji berasal dari keturunan Melayu dan Bugis, di dalam diri Raja Ali Haji  mengalir darah Bugis dari pihak moyangnya laki-laki,sebab pihak ayahnya adalah Daeng Celak yang berasal dari tanah bugis dari keluarga Raja Luwu.Daeng celak adalah Yang Dipertuan Muda Riau Kedua,Yang Wafat pada tahun 1745 M. Sedangkan dari pihak moyang perempuan mengalir darah Melayu , Sebab ibunya bernama Raja Hamidah binti Panglima Selangor.dari neneknya(Opu Daeng Celak ) yang dari tanah bugis,kemudian menetap di Riau dan memperoleh jabatan sebagai Yang Dipertuan Agung.Jabatan tersebut merupakan realisasi dari perjanjian Kesultanan Riau Lingga dengan Raja Bugis yang telah berhasil menaklukkan Minangkabau,Ketika  terjadi perang antara Minangkabau dan Kesulthanan Melayu.Dari berdasarkan garis keturunan tersebut Raja Ali Haji merupakan keturunan Kesultahanan Riau Lingga yang dikenal memiliki tradisi keagamaan dan keilmuan yang sangat kuat.

    Dari istrinya Daeng cahaya dan Raja Safiah beliau memiliki anak-anak sebanyak 17 orang yaitu:

1.)Raja Haji Hasan

2.)Raja Mala

3.)Raja Abdur Rahman 

4.)Raja Abdul Majid

5.)Raja Salamah 

6.)Raja Kaltsum

7.)Raja Ibrahim Karumung

8.)Raja Hamidah

9.)Raja Engku Awan

10.)Raja Khadijah

11.)Raja Mai 

12.)Raja Cik

13.)Raja Muhammad Daeng Manmbon

14.)Raja Aminah

15.)Raja Haji Salman Engku Bih

16.)Raja Siah

17.)Raja Engku Amdah


    Pendidikan Raja Ali Haji memperoleh pendidikan dari ayahnya sendiri .Di samping itu ia juga mendapatkan pendidikan dari lingkungan Istana Kesulthanan Riau Lingga di Pulau Penyegat.yaitu dari tokoh-tokoh termuka yang pernah datang ke penyegat antara tokoh-tokoh itu adalah: Habib Syekh as-Saqaf,Syekh Ahmad Jabarti,Syekh Ismail bin Abdullah al-Minkabawi,Syekh Abdul Ghafur bin abbas al-Manduri, dan masih banyak lagi.

    Pada tahun1826 Raja Ali Haji mengikuti perjalanan ayahnya ke Pesisir Utara Pulau jawa sambil berniaga agar dapat menunaikan ibadah haji,Hal ini dilakukan atas anjuran Engku Putri (Kakak Raja Ahmad).Selanjutnya pada tahun1827 Raja Ali Haji bersama ayahnya berserta rombongan dari Riau berhasil berangkat ke tanah suci sebanyak 14 orang dan inilah jemaah haji Riau pertama kali menunaikan ibadah haji.

    Setelah menunaikan ibadah haji, beliau sempat belajar dengan Daud bin Abdullah al-Fathani dalam bidang ilmu keislaman,dan Syekh Ismail dan Syekh Muhammad Shalil al-Zawi seorang pemimpin tarekat naqsabandiyah di Mekkah.

    Pada masa akhir hayat Raja Ali Haji banyak menghabiskan waktu untuk beribadah,dengan berkhalwat dan uzlah,tapi sulit beliau lakukan karena beliau tidak ingin meninggalkan saudara dan anak cucunya yang masih kecil dalam keadaan bodoh.Akhirnya beliau berhasil mendirikan pusat pengkhajian bahasa dan budaya Melayu di pulau penyegat,serta menjalani hidup dengan sederhana,pada tahun 1868 M beliau mulai sakit-sakitan sedang kan kelima saudaranya telah meninggal dalam waktu empat bulan sebelumnya.

    Raja Ali Haji meninggal pada 1873 di pulau penyegat.Makam Raja Ali Haji berada di komplek pemakaman Engku Puteri Raja Hamidah.Persis terletak di luar bangunan utama Makam Engku Putri .Terpajang karya Raja Ali Haji yaitu  GURINDAM DUA BELAS  yang diabadikan sepanjang dinding bagunan makam beliau.


B.)Karya-Karya Raja Ali Haji

    

    Raja Ali Haji telah memainkan peranan hidupnya berbagai dimensi kehidupan. Dari aspek berbangsa,sampai ke budaya.Berikut adalah karya-karya Raja Ali Haji:


1.)Gurindam Dua Belas(1857)

2.)Bustanul al-Khatibin(1857)

3.)Muqaddimah fil Intizam Wazaif Haji al-malik(1857)

4.)Samratu al-Muhimmati / Tamarat al-Muhammad(1857-1886)

5.)Kitab Pengetahuan Bahasa(1858)

6.)Silsilah Melayu dan Bugis(1865)

7.)Tuhfat al-Nafis (1865)

8.) Syair Kitab/Hukum al-Nikah/ Syair suluh Pegawai (1866 dan 1889)

9.)Syair siti Sianah / Jawharat al-Maknunah (1866-1923)

10.)Syair Sinae Gemala Mestika Alam (1893)

11.)Syair Hukum Faraid (1893)

12.)Syair Awal ( 1863)


     Selain itu Raja Ali Haji juga menulis buku panduan dalam mengurus kerajaan yaitu di antar nya:

1.)al-Wustha

2.)al-Qubra

3.)al-Suqra

4.)Peringgatan Sejarah Negeri Johor



    Semoga apa yang dilakukan dan pencapaian Raja Ali Haji ini bisa menjadi api semangat untuk membuat kita untuk selalu menimba ilmu bukan hanya untuk diri sendiri tapi sampaikan juga ilmu yang kita miliki itu kepada orang lain agar ilmu itu tidak lenyap dimakan oleh masa.

    JIKA KAMU INGIN DIKENANG SAMPAI MASA DEPAN MAKA MENULIS LAH. 


0 Response to "Mengenal Raja Ali Haji"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel